Tular Nalar: Bukan Sekadar Paham, Sadar Data dan Fakta Sebelum Bicara
07.01.00Banyaknya berita bohong nan menyesatkan yang tersebar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan membuat saya resah. Mulai dari berita menyesatkan tentang kesehatan, politik, hingga berita hiburan juga tak luput masuk di dalamnya. Sedihnya, justru berita bohong ini yang kerap beredar luas dan viral dibanding dengan berita aslinya, hingga seringkali saya harus bantu klarifikasi kebenaran kepada orang-orang di sekitar saya, khususnya kepada orang tua saya, yang sering terpapar dengan berita hoax atau bohong ini di media sosial.
Belakangan ini, yang sering saya temui adalah berita menyesatkan tentang kesehatan, khususnya berita tentang pandemi. Masih banyak berita menyesatkan tentang pandemi, beberapa di antaranya yang santer beredar adalah jika penyakit covid-19 ini merupakan penyakit yang ‘diada-ada’, banyaknya rumah sakit yang meng-covid-kan pasien, hingga ada yang bilang bahwa covid-19 ini merupakan konspirasi elit global. Berita menyesatkan yang dampaknya cukup merugikan dan membuat masyarakat ini sulit percaya dengan covid-19, membuat pemerintah dan petugas kesehatan yang merupakan garda terdepan pandemi covid-19 harus bekerja esktra keras, utamanya untuk mengedukasi tentang penyakit ini secara terus-menerus.
Permasalahan ditambah juga dengan minimnya berpikir kritis dan literasi media yang masih rendah, yang dampaknya di masyarakat menjadi kurang bijak dalam menggunakan media sosial. Menerima segala informasi yang masuk tanpa mampu untuk menyaringnya terlebih dahulu, hingga menyebabkan sering tersulut dan mudah terpancing.
Keresahan yang saya alami
cukup lama ini akhirnya menemukan solusinya. Adalah Tular Nalar, yang merupakan portal pembelajaran online yang dilengkapi dengan berbagai
materi mengenai cara berpikir kritis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan
nyata. Di mana
situs resmi dari Tular Nalar ini baru saja diluncurkan pada tanggal 4 Maret 2021 yang lalu dengan konsep Dunia Virtual
Reality Tular Nalar.
Dunia Virtual Reality Tular Nalar: Peluncuran Situs tularnalar.id dengan Konsep Unik
Beruntungnya, saya kemarin mendapat kesempatan untuk menyaksikan peluncuran situs Tular Nalar dengan konsep yang menurut saya unik dan menarik ini. Jujur saja, ini pengalaman baru bagi saya untuk menyaksikan peluncuran situs dengan konsep virtual reality.
Yak, saya dibekali cardboard untuk menyaksikan peluncuran ini, di mana nantinya cardboard inilah yang nantinya saya gunakan untuk menonton peluncuran situs Tular Nalar. Rasa-rasanya saya berada di dalam ruangan dan bisa berkeliling di ruangan tersebut, karena konsepnya ini memang dibuat agar bisa berkeliling 3600, seakan-akan sedang berada di dalam ruangan menikmati acara peluncuran situs ini secara langsung. Padahal ini nontonnya di rumah saja, haha.
Acara peluncuran situs Tular Nalar ini dihadiri oleh Samuel A. Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang memberikan apresiasi positif atas kehadiran situs tularnalar.id. Dihadiri juga oleh Ryan Rahardjo, Head of Public Affairs Southeast Asia, Google, yang berharap peluncuran situs Tular Nalar ini dapat membantu mengasah cara berpikir kritis masyarakat agar terhindar dari misinformasi dan disinformasi terutama terkait covid-19.
Menghadirkan juga sosok Khelmy K Pribadi, Direktur Program MAARIF Institute yang menyebut kehadiran situs tularnalar.id adalah bentuk komitmen seluruh konsorsium untuk memperluas akses publik pada sumber pembelajaran daring yang dapat meningkatkan keterampilan praktis dosen, guru, siswa dan siapapun untuk bersama-sama meningkatkan kapasitas literasi digital untuk melawan misinformasi, disinformasi dan ujaran kebencian.
Juli Binu dari Love Frankie, menyampaikan bahwa dalam proses penyusunan situs tularnalar.id juga dilakukan riset kepada para pakar di bidang literasi media untuk dapat memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para pengajar dalam mengajarkan literasi media kepada siswanya, dan juga menguji berbagai model kursus online untuk menghasilkan situs yang ramah bagi penggunanya termasuk teman-teman disabilitas.
Yulita Priyoningsih Sub Koordinator Pembelajaran Khusus, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI menyampaikan bahwa digitalisasi materi-materi yang telah disusun oleh tim Tular Nalar, ke depan diharapkan akan dapat memperkaya repositori materi terbuka pada laman spada.kemdikbud.go.id dengan demikian penerima manfaat inisatif baik ini akan lebih luas.
Dapat disimpulkan bahwa peluncuran
situs ini memang didukung oleh banyak pihak yang memiliki visi dan misi yang
sama.
Tular Nalar: Bukan Sekadar Paham
Tular Nalar merupakan sebuah inisiatif yang diprakarsai oleh MAARIF Institute, Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), Love Frankie, dan didukung oleh Google.org. Inisiatif ini berfokus pada penyediaan kurikulum pembelajaran daring tentang berpikir kritis dan literasi media untuk membangun ketahanan diri masyarakat Indonesia terhadap intoleransi, berita palsu, dan ujaran kebencian.
Sejak pertengahan tahun 2020 lalu, program ini melatih 26.700 guru, dosen, dan guru honorer di 23 kota yang tersebar di Indonesia tentang cara mengidentifikasi dan memerangi misinformasi, disamping membekali mereka dengan keterampilan literasi media yang relevan. Untuk menjangkau publik yang lebih luas, Konsorsium Tular Nalar juga meluncurkan situs tularnalar.id untuk memberikan akses kepada dosen, guru, siswa dan publik yang lebih luas untuk bersama-sama belajar melawan misinformasi.
Inisiatif ini digagas sebagai respons
dari kenyataan bahwa penetrasi internet
dan konsumsi media sosial meningkat di Indonesia, sementara tingkat literasi
media di kalangan masyarakat masih relatif rendah. Seiring penggunaan
internet yang terus berkembang, sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia
untuk memiliki keterampilan yang tepat guna memahami apa yang mereka konsumsi
secara daring, entah itu artikel berita, atau permintaan informasi pribadi mereka.
Terlebih di masa pandemi ini, dunia digital juga dipenuhi dengan misinformasi
dan disinformasi yang berkaitan dengan dunia kesehatan, pandemi, bahkan
pandangan-pandangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan cenderung
menyesatkan.
Materi Interaktif Tular Nalar: Teman Terbaik Mendalami Berbagai Isu Global Terkini
Di dalam situs Tular Nalar terdapat materi-materi interaktif yang menyenangkan yang bisa diakses oleh siswa dan juga publik (mulai dari anak-anak hingga orang dewasa), di mana ini semua bisa diakses tanpa dipungut biaya seperser rupiah pun alias gratis. Wadidaaawwww, kurang mantul gimana, coba?
Langkah-langkah untuk menjalani pembelajaran interaktif ini yang pertama adalah menyaksikan video tematik Tular Nalar, yang kedua yaitu memahami deskripsi setiap tema, dan yang terakhir adalah menyelesaikan kuis dari tiap tema. Sangat mudah dan seru sekali, ya!
Seperti yang saya ceritakan di atas, terdapat materi-materi menyenangkan di situs Tular Nalar. Ada 8 materi interaktif yang disajikan di situs ini, di antaranya:
Berdaya Internet: mulai dari menjelajahi media digital untuk mencari informasi, mampu memahami pesan, serta berbagai perlindungan privasi dan data pribadi, hingga berkolaborasi dengan orang lain melalui teknologi digital.
Internet dan Ruang Kelas: memanfaatkan beragam platform digital untuk mendapatkan informasi, data, dan konten, sebagai sumber materi yang mendukung proses belajar berbasis media digital.
Internet dan Kesehatan: mengasah kreativitas untuk mendesain pesan dengan menggunakan teknologi digital agar mampu menjadi mediator agen edukasi kesadaran kesehatan publik melalui sarana teknologi yang tepat.
Menjadi Warga Digital: mengeksplorasi media digital agar dapat berpartisipasi secara aktif dalam interaksi masyarakat digital sekaligus mengasah keterampilan analisis dan berpikir kritis mengenai pertukaran wacana di platform digital.
Internet dan Keluarga: berpartisipasi aktif dalam menggunakan layanan publik digital sekaligus mampu berjejaring dengan pihak lain untuk membangun lingkungan digital yang ramah anak.
Internet Damai: mengakses, mengelola, dan berbagi konten yang berhubungan dengan intoleransi dan diskriminasi, serta isu keberagaman, juga memahami regulasi dan kode etik dalam memproses informasi yang bersifat sensitif tersebut.
Internet dan Siaga Bencana: meningkatkan kemampuan mengevaluasi konten digital dalam jejaring komunitas peduli bencana, lembaga resmi pemerintah, dan stakeholder terkait penanganan bencana dalam berbagai platform.
Internet Merangkul Sesama: mampu membuat konten literasi yang ramah bagi tuna netra, dengan saling bekerja sama dan bertukar pikiran.
Setelah membaca, memahami materi, dan menonton video, di akhir materi interaktif ini juga disajikan kuis yang berguna untuk mengecek sampai mana pemahaman kita tentang materi yang sedang kita pelajari saat itu. Berasa ikutan Who Wants To Be A Millionair ~XD
Ada juga kolom daftar istilah yang sekiranya merupakan istilah yang baru atau orang awam masih belum familiar dengan kata-kata itu, dan dijelaskan setiap katanya. Keren sekali, ya?
Materi untuk Pengajar
Selain materi interaktif untuk siswa
dan juga publik, ada pula materi yang dikhususkan untuk pengajar, yang
dirancang dan didukung oleh mitra-mitra Tular Nalar. Ada 8 materi yang siap
diunduh dan kesemuanya bisa diakses secara gratis. Mantul, ‘kan?
---------------------------------------------------------------
Menyenangkan sekali belajar di Tular Nalar! Pembelajaran daring dengan metode interaktif yang pastinya seru banget. Pastinya, juga didukung oleh ahli literasi dan media, alias didukung oleh pakarnya langsung, loh! Jadinya materi-materi di dalam Tular Nalar ini sudah benar-benar teruju kebenarannya. Lebih tahu, semakin paham, dan semakin tercerahkan untuk berpikir kritis di tengah gempuran informasi dan berita bohong yang beredar.
Periksa data dan sadar fakta sebelum
bicara, yuk!
Situs Tular Nalar: www.tularnalar.id (klik)
Andhira A. Mudzalifa
3 comments
ooh dari kemarin banyak info tentang tular nalar ini berseliweran di medsos tp saya belum tergerak cari tahu, akhirnya malah dapat pencerahan disini. Insiasi yang bagus banget ini. Brb, ke websitenya tular nalar
BalasHapusYaaay, iya Mbak. Tular Nalar ini emang menarik banget, apalagi materinya juga mudah dipahami :D semoga membantu ya Mbaak ^_^
HapusBener sih tapi kalau saya pikir berkurangnya pemakaian nalar adalah karena karakter banyak orang yang sekarang ingin "tampil". Oleh karena itu mereka sering cepet-cepetan untuk menyampaikan informasi agar terlihat keren, paling duluan, paling update.
BalasHapusCuma seringnya karena dorongan ingin tampil itulah akhirnya mereka melupakan hal yang paling penting, melakukan cross check data. Akhirnya sering terjebak menjadi menyebarkan hoaks dan berita bohong
Iya nggak sih
Terima kasih telah meninggalkan komentar di blog ini dengan bahasa yang santun, tidak spam, dan tidak mengandung SARA.
Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di blog ini, ya! Saya senang sekali jika teman-teman meninggalkan komentar di tulisan saya ^_^
Mari menyambung silaturahmi dan berkawan :) (saya anaknya nggak nggigit, kok :D)