Kembali Menjadi Diri Sendiri: Tidak Canggung Lagi Menulis Cerita Keseharian

14.41.00



Akhirnya saya kembali menjadi diri saya sendiri!


Bukan. Bukan karena saya sedang bepergian jauh. Tapi saya merasa, saya kembali mantap untuk menulis di blog yang tidak hanya diwarnai dengan tentang kedai kopi dan jalan-jalan lagi, yang akhir-akhir ini terlalu banyak mewarnai postingan saya di blog ini (meskipun itu bukan hal yang salah sih sebenarnya, tapi rasanya ada yang ngganjel  gitu).

Semuanya bermula saat saya kembali melakukan blogwalking alias berkunjung ke blog-blog orang lain. Awalnya saya mendapat tautan blog ketika membaca tweet dari Blogger Perempuan yang posting tentang tautan postingan salah satu member dari Blogger Perempuan. Entah mengapa saya tertarik untuk membukanya, padahal saya sudah lama tidak melakukan ritual blogwalking. Biasanya, saya hanya berkunjung ke blog teman-teman yang sudah saya kenal sebelumnya hahaha. Anggap saja ini mungkin memang sudah menjadi takdirnya :D

Blogger pertama yang saya kunjungi adalah blog dari Mbak Lia, karena tautan yang diposting oleh Blogger Perempuan yang ini. Saya baca ceritanya dari awal hingga akhir, dan meninggalkan jejak komentar di postingan Mbak Lia. Kemudian saya stakling membaca tulisan-tulisan Mbak Lia yang lain dan tertarik dengan tulisan-tulisan Mbak Lia, terutama tulisan tentang Mindfulness dan Minimalism Journey, yang menjadi fokus hidup saya belakangan ini. Mbak, aku pengagum barumu :D

Kemudian saya menemukan blogger-blogger lainnya dari komentar di postingan blog Mbak Lia dan langsung blogwalking. Saya merasa menemukan ‘jiwa blogging’ saya kembali, setelah sekian lamanya hanya menulis saja tanpa singgah dan komentar ke blog-blog lainnya.

Ada Mbak Eno yang terkenal dengan CREAMENO-nya (lucu banget ternyata itu bukan nama aslinya! Hahaha. Kaget pula ketika tahu asal usul namanya), yang suka berbagi thoughts yang menambah inspirasi. Ada pula Mbak Jane Reggievia, yang ku suka sekali dengan tulisan-tulisan beliau tentang sharing kehidupan. Ada Mas Anton Ardyanto, yang berbagi cerita mengenai kehidupan dan hal-hal lainnya. Ada Mbak Astria Tri Anjani, Mbak Gustyanita Pratiwi, dan Mbak Reyne Raea, yang juga suka sharing-sharing mengenai cerita kehidupan (yang mana saya salut sekali sama Mbak Rey ini bisa konsisten untuk posting setiap hari!). Dan masih banyak blogger lainnya lagi sebenarnya, yang kesemuanya baru saya stalking beberapa hari belakangan ini.

Semua blogger ini rata-rata memiliki benang merah yang sama. Menulis tentang cerita keseharian, yang dekat dengan kegiatan sehari-hari, tanpa tema yang ndakik-ndakik alias tanpa tema yang terlalu ‘wah banget’, yang ditulis dengan bahasa mengalir yang menyenangkan sekali jika dibaca :') (dan semuanya pada ramah banget, semua komentar yang saya tinggalkan dibalas semua!)

Saya jadi teringat masa-masa dimana pertama kalinya menulis di blog sekitar 10 tahun lalu, saat masih berseragam putih biru alias masa SMP. Cerita yang saya bagikan saat itu masih seputar tentang banyaknya tugas sekolah, tentang ekstrakurikuler, tentang sekolah, curhat masalah apa saja, pokoknya ditulis. 

Saat itu menulisnya sangat menikmati banget sih, kayak nulis di buku harian, tapi online. Belum kepikiran jika alay atau apa, karena pada saat itu blog yang saya ikuti kebanyakan juga menulis dengan tipe yang sama, berbau curhat. Entah mengapa malah tulisan seperti itu membuat saya senang, gitu. Terasa lebih dekat dengan mereka, walaupun belum pernah bersua, haha.

Hingga menginjak di tahun 2015, saya mulai mengubah gaya saya menulis dan tema yang saya tulis. Menghapus postingan alay berbau curcol saat SMP (yang sungguh saya sesali sampai saat ini, hiks), dan mulai mengurangi postingan-postingan berbau curhat (meski sesekali masih ada hahaha).

Saya sempat merasa apa yang saya tulis itu tidak terlalu penting, apalagi postingan yang berbau curhat. Ketika akan menulis, saya berpikir dua kali, hingga pada akhirnya tidak jadi ditulis. Hal yang saya rasakan adalah ketakutan. Takut jika dipandang alay, takut dibatin orang, ‘Masa cerita kayak ginian aja ditulis di blog, sih?’, hingga takut jika apa yang dibagikan tidak cukup bermanfaat.

Didasari dengan pikiran seperti itulah sejak tahun 2015 saya mulai mem-filter tentang tulisan yang akan saya bagikan. Semuanya tidak jauh-jauh dari tutorial, kedai kopi, kafe, tempat wisata, dan mengikuti blog challenge. Jarang posting tentang cerita kehidupan sehari-hari, yang mana hal itu yang harusnya lebih sering untuk dibagikan (karena namanya aja blog pribadi ye kaaann~~~). Tulisan saya tentang thoughts biasanya menunggu momen yang pas, karena setakut itu untuk memosting. Huhu.

Sebenarnya sah-sah saja kok ketika lebih sering menulis tempat wisata maupun review tempat baru. Tapi lama kelamaan, saya dituntut oleh diri saya sendiri untuk menjadi budak konten, di mana ketika mendatangi sebuah tempat baru harus mencari konten, mencari bahan-bahan baru untuk ditulis menjadi pengisi blog saya. Ternyata cukup melelahkan. Tidak menjadi diri saya sendiri.

Pernah saya kehilangan semangat menulis ketika tidak ada konten tempat kopi atau wisata baru yang bisa diulas, hingga saya tidak menulis apapun. Posisi saya saat itu masih belum menyadari bahwa banyak hal yang dekat dengan sehari-hari yang bisa dijadikan inspirasi untuk menulis, selain tentang kopi dan tempat wisata.

Dan di pertengahan tahun ini, setelah saya kembali melakukan blogwalking ke teman-teman blogger baru, saya merasa bahwa semua hal bisa dijadikan tema untuk menulis, tidak hanya mengulas tempat wisata maupun kedai kopi saja. Hal-hal yang dekat dengan keseharian (yang tema ini sempat saya tinggalkan karena merasa aneh dan takut di-judge banyak orang, padahal banyak sekali hal yang ingin saya bagikan),  jurnal pribadi, bahkan curhat pun justru menjadi cerita menarik tersendiri (asal bukan cerita yang terlalu pribadi dan aib, loh).

Terima kasih kepada teman-teman blogger yang telah menyadarkan saya (meski banyak dari mereka pun tidak pada menyadari hahaha) untuk tidak takut menulis diluar ulasan-ulasan tempat wisata maupun kedai kopi! Semoga dengan ditulisnya postingan ini akan benar-benar menjadi batu loncatan bagi saya pribadi untuk ‘mengembalikan tema cerita blog saya yang dulu, mengenai kehidupan dan hal-hal yang dekat dengan keseharian’ (tentunya dengan tidak menghilangkan postingan saya mengenai ulasan tempat-tempat hehehe) .

Dan tentu saja semoga saja bisa rutin untuk terus posting (dan rutin blogwalking ke teman-teman blogger juga!). Hihihi.

Jadi penasaran dengan cerita teman-teman blogger lainnya. Kira-kira, apa alasan teman-teman memutuskan untuk membuat blog dan rutin untuk menuliskan segala cerita? Yuk, cerita di kolom komentar! :D




Menulis dengan perasaan lega,



Andhira A. Mudzalifa

You Might Also Like

25 comments

  1. Hola, mba Andhira 🤭

    Kalau boleh jujur, saya suka baca tulisan di atas dan bacanya jadi mengalir begitu saja 😍 karena saya memang interest dengan cerita-cerita sederhana tapi dari manteman bloggers tercinta, yang mostly sarat makna dan pengalaman berharga. Banyak yang beranggapan tulisan tema keseharian itu receh sangat, tapi nggak buat saya 🙈 sebab saya lebih mudah relate sama tema-tema keseharian daripada tema-tema serius di luar sana macam SEO, etc. 😂

    Eniho, saya pernah merasakan hal yang sama seperti mba Andhira ketika menulis thoughts. Kawatir kalau ada yang nggak terima dengan pemikiran saya dan lain sebagainya 🤣 belum lagi kawatir kalau tulisan saya nggak berbobot dan hanya dipahami segelintir orang 😆 however, thanks to all good friends (baik in real life dan blogger friends), saya tetap semangat membagi cerita terlepas kekawatiran yang ada 🙈 menurut saya, teman bloggers positif semua pemikirannya hahahaha.

    I mean, meski kadang berbeda pendapat, tapi teman-teman bloggers selalu respect pendapat penulis blog yang dibaca 😁 dan teman-teman bloggers selalu paham bagaimana memberi komentar tanpa menyerang atau menyakiti penulisnya. Itu yang saya pelajari dari teman-teman bloggers kebanyakan 😍

    Semoga mba Andhira bisa lebih semangat menulis tanpa rasa kawatir lagi yah, dan kita bisa saling semangat berbagi cerita dan pengalaman. Kalau kata mas Anton, bisa jadi tulisan yang kita anggap receh itu bermanfaat bagi orang lain di luar sana 😍💕

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Enoooo :D aku selalu terinspirasi dengan tulisan-tulisan cerita keseharian dari Mba Eno yang mengalir dan menyenangkan jika dibaca. Membuat aku balik buat cerita tentang keseharian lagi :'))

      Bener banget, Mba. Aku sering pusing kalau udah bahas SEO dll, soalnya berat banget. Lebih suka baca cerita keseharian yang terasa lebih dekat dan seringnya dapet pelajaran hidup dari sana hahaha.

      Cerita yang Mba Eno bagikan tuh seru semua btw. Aku selalu nanti-nantiin ceritanya Mba Eno (meski aku bukan yang sering komen di setiap postingan, tapi selalu kubaca kook :D)

      Iyaaa, temen-temen blogger yang menjadi alasan aku buat balik nulis cerita keseharian lagi, soalnya pada respect dan adem semua komentarnyaaa :D

      Terima kasih atas semangatnya ya Mba Enooo. Saling semangat buat kita yaa <3

      Hapus
  2. HAI ANDHIRA!
    YAAMPUN AKU TERHARU BANGET BACA POST INI *LEBAY* 😭😭😭
    Terima kasih sudah memutuskan untuk mengklik tautan di Twitter itu. Mungkin kalau nggak diklik, kita nggak akan kenalan sampai sekarang ya? 🤭
    Terima kasih sudah menyukai tulisanku! Walaupun sangat receh dan bahkan kadang aku ngerasa nggak layak dipost tapi tetep aku post karena aku ingin #apasih 😂
    Nanti aku buka fansclub ya WKWKWK *becanda*

    Anyway, aku pun setuju sama kamu dan Kak Eno di atas bahwa topik personal lebih bisa relate dengan kondisiku sekarang, makanya aku lebih suka baca blog yang tentang personal dan tulisan seperti tulisanmu ini.

    Ayo mulai menulis topik personal lagi! Nggak usah takut receh, karena sesungguhnya receh demi receh lama-lama jadi bukit #eh
    Semangat Andhira! Terima kasih sekali lagi 😍❤️

    BalasHapus
    Balasan
    1. WKWKWKWK SINI BAYAR DULU! *eh ~XD

      Serius, aku tuh jarang banget buka tautan blog yang di-share sama orang lain di twitternya BP, tuh. Nggak tahu kenapa kok ya pas banget muncul tautan blognya punya Mbak Lia, dan aku tertarik buat buka. Ternyata nggak salah pilih aku tuh ~XD

      Hueeee, aku pun juga sangat menyukai tulisanmu, Kaaak! Meski aku nggak banyak meninggalkan komentar di setiap postingan, tapi tetap kubaca dan ku tinggalkan jejak ~XD

      Ayey, Mbak! Aku akan lebih sering menulis tentang personal lagi, muahahahaha. Terima kasih atas semangatnya, yaaa <3

      Hapus
  3. Haiii Andhira! Entah kenapa aku terharu sekali baca pengalaman kamu tentang menulis. Mungkin karena mengingatkan kisahku sendiri kenapa akhirnya bisa kembali nulis blog dengan tema keseharian seperti sekarang ini.

    Aku pertama kali nulis blog juga ketika SMP, SMA adalah masa-masa aku aktif nulis blog. Nggak ada yang baca, tapi senenggg banget bisa curhat online, berasa keren aja 😂 sampai suatu hari aku mulai menemukan blog-blog yang kontennya 'serius', mereka bisa dibayar untuk setiap postingannya. Duluu 2009 bisa dibilang eranya fashion blog, jujur aku sempat iri dengan mereka. Kayaknya blog curhatanku hanya remah-remah rempeyek, dibandingkan dengan mereka yang posting foto OOTD (mewah) setiap hari. Gara-gara itu, aku jadi sok-sokan ngeblog 'serius' yang mana jatuhnya kaku, dan nggak aku banget. Fast forward, tahun 2017 adalah masa aku bisa kembali ngeblog lagi dengan luwes, tanpa beban dan tentunya jadi diri sendiri :D

    Semuanya juga berkat teman-teman blogger yang aku jumpai, jujur aku sangat sangat terinspirasi dengan kalian semua, termasuk blognya Andhira yang belakangan ini aku kunjungi juga 😆 Kaget plus senang, di era sosial media sekarang ini aku malah menemukan semakin banyak teman-teman yang ngeblog. Kita seperti punya komunitas sendiri di dunia blog hihi nice to know you and your blog too, Andhira! 😊

    Terus semangat dalam menulis yaa dan jangan lupa terus jadi diri sendiri yaa *virtual hugs*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Janeee! :D

      Duh, ternyata kisah kita hampir sama ya Mbak, sempat mencoba konten serius tapi merasa nggak jadi diri sendiri dan akhirnya kembali di tulisan keseharian :'))

      Terima kasih telah berbagi ceritanya ya Mbaak. Seneng banget bisa bertemu dengan blognya Mbak Jane dan berkenalan (meski lewat dunia maya saja ~XD). Semoga diperkenankan bertemu langsunggg :')))

      Semangat juga buat Mbak Jane untuk menulis dan berbagi ceritaaa <3 Tuhan berkati <3 *peluk jauh*

      Hapus
  4. Halo mbak andhira.

    Sudah lama juga ngeblog nya sejak tahun 2010, kalo saya mulai membuat blog di blogspot dari tahun 2017, berarti lebih senior mbak Andhira.

    Menarik juga kok postingan tentang cerita kehidupan sehari-hari, jadinya pembaca bisa tahu bagaimana kehidupan di sana.

    Kalo saya jarang menulis kehidupan sehari-hari karena tidak pandai menulis nya, aku lebih senang berbagi tutorial hape android.😄

    Tetap semangat ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan cerita-cerita lucu.. hahahaa

      Hapus
    2. Mas Agus: Wahahaha, tapi yang saya tulis seringnya hal receh Mas kalau tahun 2010 tuh, soalnya masih SMP. Masih belum tahu konten-konten, hihihihi ~XD

      Tutorial hape juga bagus tuh, berguna banget malahan :D

      Tetap semangat buat menulis yak Mas. Ditunggu juga cerita-cerita lucunya lagi wkwkwkwkwkw

      Hapus
    3. Bang Ancis: Iya nih Bang, Mas Agus tuh yang ku nanti-nanti cerita lucunya wkwkwkwk

      Hapus
  5. Wah seru ya cerita penyebab come backnya gaiah bloggingnya... Saya juga begitu, hilang muncul semangatnya, heheee.. Salam kenal..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama ini Bang, aku pun juga timbul tenggelam gitu semangatnya hihihi. Terima kasih, Bang! Salam kenal juga yaa :D *langsung meluncur blogwalking*

      Hapus
  6. Andhira, we are on the same way pada awalnya, yaitu blogger syurhat...maklum ku pengabdi blogger curhat dan paling seneng baca cerita-cerita slice of life, jadiiiiiih mari kita berpelukan (#teletubies kali ah) sebagai blogger curhad yang sempat merasa insekyur kalau mau curhad sehingga pada suatu masa mendadak ubah haluan dengan memperbanyak konten aman seperti ulasan kuliner, jalan-jalan, dsb wakakaka

    Yessss ! Kupun sama pada bagian inih ---> kadang merasa kayak harus berburu konten ketika uda saklek di satu niche tertentu pas lagi pergi-pergi, jadi ada sebagain moment yang ilang gegara uda ribet duluan ama konten, konten, dan konten...ku rindu bagaimana rasanya menikmati suatu tempat sebelum kenal yang namanya konten hahahhahaha

    Terus bagian, dulu nulis crita geje...akupun iya, sekarang juga masih...istiqomah kalau ini. Awalnya aku ngeblog gegara ngebet pengen blog keseharian juga yang terinspirasi dari salah seorang temen blog yang kukenal dari antah berantah...tapi sukses bikin aku terhibur. Namanya blog kuda coklat yang tulisannya sehari-hari banget kayak kegiatan di kelas, temen sekolah, cinta monyet, dll. Gaya bertuturnya pun kocak sambil nglawak ini itu dan tau-tau aku ketagihan sambil terus kubek-kubek isi blognya. Jadi terisnpirasi dari sana, kubikinlah satu blog yang awal-awal isinya acak adut banget, tapi ga pernah aku hapus postingannya, soalnya mayan lah buat dibaca-baca ulang di kemudian hari sambil ngguya-ngguyu ngakak tentunya, hahaha...

    Yang penting samaan, prinsipnya curhad yang ga bongkar aib atau sesuatu yang terlalu peribadih :D

    Ayo kita semangat lagi meramaikan konten curhad dan cerita-cerita hidup...ga pa pa nulis yang berniche khusus, ya selang-seling aja dir, biar blog makin berwarna #tsaelah komenku udah panjang aja kayak sepur ya, wkwkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini ratunya curhat bermanfaat terniyat dengan fotonya segambreng hahahaha

      Hapus
    2. Mbak Nita: WKWKWKWKWKWWK komentar panjang tapi tetep kubaca, Mbyaaak ~XD
      Akupun terinspirasi dari Mbak Nita juga perihal berbagi cerita-cerita keseharian yang seru hahaha. Dari cerita itu berasa deket gitu loh, padahal kita belom pernah ketemu langsung ye kaaaan :D

      Aku sampe sekarang masih nyesel kenapa tulisan alayku udah kuhapus huhuhu. Padahal bisa jadi hiburan sekarang ini wkwkwkw.

      Terima kasih atas semangatnya ya Mbaaak! Semangat juga buat Mbak Nitaaaaa <3 meski aku nggak selalu muncul di setiap postingan blog Mbak Nita, tapi aku selalu baca kok ~XD

      Hapus
    3. Mbak Rey: Iya nih bener banget, sampe heran dan salut aku tuh sama Mbak Nita. Bisa banget curhat pakai foto dengan niat gitu. Mana banyak, pulak ~XD

      Hapus
  7. Lanjtkan yang apa yang menjadi kesuakaanmu dhir. Aku juga masih nano-nano kok :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Veraaaaa, terima kasih yaaa :D siap Mbak! Mbak Vera juga semangat terus yaaaa <3

      Hapus
  8. hehehehe makasih banyak udah berkunjung dan membaca tulisan receh saya.

    waaoo 10 taun lalu masih esempeh, saya dong udah nikah, dan kumerasa tuwah hahahaha.

    Btw, saya pertama kali suka nulis juga pas udah kuliah, sampai udah nikahpun tulisannya alay astagaahhh :D

    Akan tetapi sebenarnya tulisan gitu malah lebh asyik dibaca, semacam ada kisah tersendiri yang menyertai, ada ciri khasnya.

    Makanya saya sering cek postingan pertama teman-teman di blog, memang kebanyakan yang posting bertahun-tahun lalu itu gaya penulisannya masih sesukanya, selain yang memang punya background beneran penulis atau memang kerja di kepenulisan.
    Kayak Mba Trinity, tulisannya belasan tahun lalu, sama dong dengan tulisannya saat ini.
    Terus si gembul Nita tuh, nggak banyak yang berubah.

    Kalau saya berubah karena mengikuti tuntutan SEO hahaha.
    Meskipun juga kadang saya nggak peduli, pokoknya SEO cuman di awal dan akhir tulisan, lainnya asal aja seperti biasanya, yaitu kagak nyambung kadang melebar ke mana-mana hahahaha.

    Tapi memang iya sih, dengan menulis sesuai kita, sebenarnya itu jauh lebih bagus.
    Pertama : kita jadi lebih mudah nulis, nggak ada yang batasin soalnya.
    Kedua, bakal jadi ciri khas kita, mungkin awalnya orang yang baca merasa aneh dengan gaya penulisan maupun tema tulisan kita, tapi lama-kelamaan udah jadi ciri khas, sehingga bahkan kita jadi ghost writer di manapun, orang pasti kenal itu tulisan kita :D

    Ayooo kita selalu semangat menulis :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Reyyyy, terima kasih sudah menjadi inspirasiku untuk menulis! :D

      Btw bener banget sih Mbak, setiap tulisan yang bercerita tentang keseharian tuh lebih asik dan punya ciri khasnya sendiri. Malah kadang yang dinanti-nanti malah tulisan kesehariannya :D

      Aku pingin belajar nulis mengikuti tuntutan SEO, sebenarnya. Tapi kok ya susah nemen huhuhu. Sek susah buat konsisteeen wkwkwkw.

      Eh, iya nih. Kadang gitu baca satu tulisan langsung hafal ini tipe tulisan siapa, gitu. HIhihi.

      Yaaay, semangat selalu buat kita, Mbak Reyyyy. Terima kasih sudah berkenan mampir dan meninggalkan komentar di postingan ini yaaa <3

      Hapus
  9. Ada banyak alasan membuat blog, salah satunya adalah menulis dan berbagi pengalaman sehari-hari. Pasti ada saja yang akan mendapat manfaat dari tulisan itu.

    Saya sendiri punya dua blog, yang satu blog pribadi yang isinya tentang opini dan pendapat pribadi. Blog lainnya berisi pengalaman pribadi saya, istri dan anak.

    Tidak ada waktu khusus untuk menulis dan blogwalking. Sesempatnya saja, karena ada tanggung jawab lain yang harus diutamakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mas. Pasti dari menuliskan pengalaman-pengalaman yang mungkin kita anggap receh, eh malah ternyata bermanfaat dan menginspirasi orang lain, hihihi.

      Wah, seru tuh punya dua blog yang menyenangkan :D

      Iya, sama Mas. Blogwalking dan meninggalkan komentar jika memang sudah beneran senggang. Kalau saya sendiri, sedang belajar menyempatkan dan memberi waktu khusus hehehe.

      Terima kasih sudah memberikan opini di postingan ini ya Mas :D

      Hapus
  10. Tulis aja apapun yg kamu mau tulis mba :) . Ga usah terlalu dipikirin apakah orang2 bakal suka ato ga. Yg ptg toh kita menuliskannya dengan kata2 baik, dan jujur.

    Blogku ber-niche traveling dan kuliner. Jujur aku hanya bisa menulis ttg 2 hal td. Kalo disuruh menulis ttg keseharian, kayaknya aku ga bakal bisa seperti mba Rey ato mba Eno :D. Mereka hebat sih bisa menuliskan hal APA AJA dengan kata2 yg mengalir gitu.

    Tapi saat menulis review ttg perjalanan ato kuliner, aku sempet ragu2, apa hrs menulis jujur, ato hanya yg bagus2 aja. Tp aku putusin utk jujur. Kalo memang ada negatifnya, ya bakal aku tulis. Mungkin ini juga yg bikin aku sering menolak sponsor post :D. Takut ga bisa menulis secara objektif :D

    Pernah kok ada yg komen ngamuk2 Krn hotel / kulinernya aku review sedikit negatif :D. Tapi mau gimana, Krn memang begitu yg aku rasain. Sbnrnya aku samasekali ga keberatan di kritik, asal disampaikan secara baik dan bukan pakai makian. Kalo udh begitu sih, aku tinggal tendang ke spam :p

    Aku nemuin blog mba, ini juga Krn baca2 blognya mba Nita :D. Itulah enaknya BW dan ngeblog :D. Senang kalo dpt blog baru yg tulisannya segar :D

    BalasHapus
  11. Lha.. ternyata Dhira sudah pernah bermain ke blog saya yang pakai foto dedemit itu toh. Hahahahaha

    Btw, kenapa harus malu menulis tentang keseharian? Kenapa harus mencoba tampil seperti orang lain?

    Tidak masalah kok.. Tidak ada batasan. Justru kalau ada yang memberi batas bahwa ngeblog itu harus begini atau begitu, Dhira kemplang aja kepalanya. Berarti dia sama sekali nggak paham tentang ngeblog.

    Ngeblog itu dunia bebas dimana setiap blogger bebas berekspresi.

    Jangan terpengaruh dengan pendapat orang lain loh.. Banyak blogger yang berhasil dan berkembang karena mereka menjadi dirinya sendiri dan membahas hal-hal "kecil" dalam kehidupannya.

    Lagi pula, tidak ada yang namanya ide remeh karena setiap ide pasti berpotensi merubah dunia. Begitu kata CEO Virgin Group, Richard Branson (kalau ga salah namanya begitu). Dan memang betul sekali..

    Coba saja kalau WalT Disney tidak mengambil hal kecil sebagai dasar kartunnya, maka tidak akan ada Mickey Mouse, Donald Duck. Kalau JK Rowling tidak menulis berdasarkan khayalannya tentang penyihir, tidak ada yang namanya Harry Potter.

    Sebuah hal dianggap kecil bukan karena memang hal itu kecil, tetapi karena kita memandangnya demikian. Coba saja sebuah mur "kecil" dilepas dari mesin mobil, apakah mur itu tetap kecil ketika si mobil mogok?

    Hahahaha.. jadi panjang yah..

    Jangan ikuti apa kata orang lain Dhira, Stay True To Yourself kata kawan-kawan blogger mah, jadilah diri sendiri.

    Semangat yah

    BalasHapus
  12. Akhirnya aku nemu blog kamu, padahal aku mikir kalau isi blog itu kudu serius, harus paham SEO. Menekukan akun mu tuh kayak pencerahan untuk aku kalau kita bisa nulis apa aja terimakasi ya, padahal sebelumnya aku mikir mau nulis hal yang serius bngt, ternyata hidupku banyak yg bisa di ceritain. Tapi aku nembie bngt hahahahaha

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan komentar di blog ini dengan bahasa yang santun, tidak spam, dan tidak mengandung SARA.

Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di blog ini, ya! Saya senang sekali jika teman-teman meninggalkan komentar di tulisan saya ^_^

Mari menyambung silaturahmi dan berkawan :) (saya anaknya nggak nggigit, kok :D)