20: Hal-hal yang Disyukuri Saat Berpuasa di Tengah Pandemi
09.53.00
Sedikit kaget ketika Ramadan
sudah berjalan lebih dari 15 hari. Sudah separuh perjalanan. Rasa-rasanya saya
seperti hari pertama saja ikut Writing
Challenge dari Blogger Perempuan
ini, eh ternyata udah hari ke-20 aja
huhu. Cepat sekali~
Berpuasa di tahun ini terasa
cukup berat. Bukan berat karena harus menahan lapar dan dahaga (ya meskipun itu berat tapi ya nggak terlalu
berat-berat amat, sih), tapi karena puasa tahun ini bebarengan dengan menghadapi pandemi. Cukup berat, memang. Meski katanya
lebih berat rindu, sih. Huhu~
Meskipun Ramadan tahun ini lebih
berat (dan banyak yang berubah)
dibandingkan dari tahun-tahun yang lalu, tentunya masih ada beberapa hal yang
bisa disyukuri. Ya namanya orang Jawa sih
ya. Apapun cobaannya, selalu menyelipkan syukur di dalamnya.
Ramadan tahun ini, saya lebih banyak di rumah dan berkumpul dengan
keluarga, terutama dengan keluarga inti. Ya, anjuran dari pemerintah untuk
tetap #DiRumahAja membuat saya harus njogrog
di rumah dalam jangka waktu yang tak ditentukan. Terhitung sudah hampir dua
bulan ini saya stay di rumah saja,
tanpa piknik dan ngopi yang seperti biasa saya lakukan bersama teman-teman. Mulai
bosan, tapi tak apalah. Demi kebaikan dan menjadi warga negara yang tertib
mematuhi aturan. Ehe~
Pandemi yang berlangsung ketika
Ramadan ini juga berpengaruh pada kondisi ekonomi semua orang, termasuk juga
saya. Daya beli menurun, yang otomatis membuat pemasukan menurun. Tapi tetap
bersyukur, pendapatan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Tuhan masih
berbaik hati untuk menitipkan rezekiNya
pada saya di kala pandemi ini. Perbanyak syukur.
Ajakan buka bersama yang selalu
santer terdengar ketika Ramadan tiba, tahun ini sudah tidak terdengar lagi.
Grup WhatsApp yang biasanya ramai
diskusi sampai engkel-engkelan perkara
buka bersama, untuk tahun ini tidak ada baunya sama sekali. Tidak ada ramai-ramai bingung tempat buber.
Yaa, ini sebenarnya cukup menjadi
hal yang saya syukuri, sih. Dimana
saya selalu bingung untuk memilih menghadiri yang mana. Heuheuheu. Membuat saya
lebih berhemat, tentunya. Karena
jujur saja, pengeluaran untuk buka bersama ini membuat kantong saya sedikit cenat-cenut, mengingat status saya hanya
seorang jomlo freelance, dimana
penghasilannya tidak pasti (tapi tetap berpenghasilan hehehe aamin!).
Yang pasti, satu hal penting yang
harus disyukuri di Ramadan ini saya tetap bisa
beribadah dengan lancar, meskipun dalam keterbatasan seperti tidak bisa
melaksanakan ibadah salat tarawih berjamaah di mushola dekat rumah. Meskipun
tidak bisa salat berjamaah pun, tetap bisa melaksanakan salat di rumah sendiri,
yang notabene, malah membuat saya
lebih khusyuk. Ehe.
---------------------------------------------
Semoga dengan keterbatasan yang
terjadi di bulan Ramadan ini, tidak lantas menghambat segala ibadah yang
dilakukan pada bulan penuh ampunan ini. Semangat melaksanakan ibadah Ramadan
hingga menggapai kemenangan, teman-teman!
------------------------------------------------
Ditulis guna memenuhi
tantangan dari Blogger Perempuan Network
Love,
Andhira A. Mudzalifa
2 comments
Setidaknya masih ada hal positif yang bisa diambil ya saat puasa seperti sekarang ini.
BalasHapusIya kak, bersyukur masih bisa ada yang dipetik :D
HapusTerima kasih telah meninggalkan komentar di blog ini dengan bahasa yang santun, tidak spam, dan tidak mengandung SARA.
Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di blog ini, ya! Saya senang sekali jika teman-teman meninggalkan komentar di tulisan saya ^_^
Mari menyambung silaturahmi dan berkawan :) (saya anaknya nggak nggigit, kok :D)