02: Pengaruh COVID-19 dalam Kehidupan Sehari-hari
06.16.00
Sejak kasus COVID-19 pertama
muncul di Indonesia di awal Maret 2020 yang lalu, semuanya sudah terasa berbeda
seperti hari-hari biasanya. Banyak sektor terdampak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Di Blitar dimana
kota tempat saya tinggal pun juga sangat terasa sekali perbedaannya. Apalagi
setelah ada kasus pertama muncul di Blitar. Semua warga Bltar mulai waspada dan
berupaya untuk melindungi diri.
Pengaruh yang cukup kentara
adalah adanya imbauan dari pemerintah
untuk tetap #DiRumahAja. Efek dari
himbauan ini sangat berdampak luas. Sistem kerja diubah menjadi Work
From Home, alias hanya bertemu tatap muka lewat online. Begitu pula dengan anak sekolah dan kuliah, yang kesemua
pembelajarannya diubah menjadi pembelajaran
daring (online) alias pembelajaran jarak jauh melalui beberapa aplikasi virtual
meet diantaranya Zoom, Google
Classrom, Google Meet. Intinya, semua dialihkan menjadi online.
Hal ini juga berdampak pada adik
saya ketika sidang seminar proposal. Baru pertamakali ini saya mengetahui bahwa
ada sidang yang dilakukan secara online. Kata
adik saya sih, memang cukup ribet dibandingkan dengan sidang tatap
muka biasa. Tapi rasa tegangnya jadi berkurang HAHAHAHA. Alhamdulillah, lulus untuk tahap selanjutnya. Yeay!
Adik kandung saya, yang beberapa minggu yang lalu menjalani seminar proposal secara online. Gugupnya sedikit berkurang, katanya. Hahahaha. Selamat, Adik!
COVID-19 juga memukul sektor
ekonomi. Banyak sekali toko dan penjual
makanan yang harus tutup untuk sementara. Jika ada yang buka pun, hanya melayani take away dan delivery order
saja. Seperti kasus yang pernah saya alami, beberapa kali saya terpaksa harus
makan di dalam mobil, karena tempat makan yang saya tuju tidak menerima untuk
makan di tempat. Akhirnya menyiasatinya dengan makan di mobil, kemudian
berhenti di tepi jalan yang dekat dengan tempat cuci tangan –yang untungnya
sudah mulai tersebar di sudut-sudut kota tempat tinggal saya.
Salah satu kafe di kota saya yang hanya melayani take away dan delivery order
Berbicara tentang tempat cuci
tangan, mewabahnya virus COVID-19 ini membuat
banyak orang semakin sadar untuk menerapkan hidup bersih dan sehat dalam
kehidupan sehari-hari. Terutama untuk selalu cuci tangan, memakai masker jika sakit, dan juga mematuhi etika bersin. Terlihat banyak
tempat cuci tangan di setiap sudut kota yang disediakan oleh pemerintah maupun
swadaya masyarakat di lingkungan masing-masing. Bahkan di beberapa wilayah juga
terdapat bilik disinfektan, dimana setiap warga berhenti sejenak di sana untuk
disemprot.
Mulai terdapat tempat cuci tangan di beberapa sudut kota
Sejak adanya COVID-19 ini, jalanan jadi cukup sepi. Tempat wisata
ditutup untuk sementara. Bahkan, jalan raya utama yang biasanya ramai ketika
malam Minggu pun sangat lengang, tidak banyak kendaraan yang lalu lalang.
Banyak acara-acara besar harus ditiadakan, padahal di bulan April ini merupakan
‘hajatan’ besar kota saya, yang biasanya di bulan-bulan ini padat sekali acara
untuk memperingati kelahiran kota saya yang jatuh pada tanggal 1 April. Sepi dan sunyi.
Jalan protokol yang biasanya ramai saat malam Minggu, ini beneran sepi banget
Taman kota yang harus tutup sementara akibat wabah COVID-19
COVID-19 menyebabkan saya harus stay di
rumah dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, meski sesekali keluar rumah
karena ada urusan yang mengharuskan untuk keluar. Agenda nongkrong bersama teman-teman dan ngopi di kedai kopi langganan harus ditiadakan, karena semua kedai
kopi dan kafe di Blitar ditutup (bahkan semua kafe disidak, loh!). Sudah hampir satu bulan ini saya
tidak bertemu dengan teman-teman seperkopian. Rindu sekali, huhuhuhu.
Imbauan dari pemerintah untuk tidak mudik yang segede gaban sudah terpampang nyata :')
Yang pasti, COVID-19 ini membuat
kehidupan saya cukup berubah akhir-akhir ini, tetapi cukup senang karena saya
jadi berpikir lebih kreatif bagaimana
agar tetap enjoy menikmati hari-hari
walau hanya di rumah saja. Terutama untuk tetap menjaga kewarasan diri saya di tengah badai pandemi ini.
Semoga kita semua dikuatkan untuk
melewati pandemi COVID-19 ini. Tetap jaga diri, jaga kesehatan, jangan lupa
cuci tangan, dan stay at home!
-------------------------------------------------------
Ditulis
guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,
Love,
Andhira A. Mudzalifa
0 comments
Terima kasih telah meninggalkan komentar di blog ini dengan bahasa yang santun, tidak spam, dan tidak mengandung SARA.
Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di blog ini, ya! Saya senang sekali jika teman-teman meninggalkan komentar di tulisan saya ^_^
Mari menyambung silaturahmi dan berkawan :) (saya anaknya nggak nggigit, kok :D)